PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI SEKITAR BANDARA UDARA MALEO, DESA UMBELE KECAMATAN BUMI RAYA

Transportasi merupakan salah satu sarana yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan pengembanga suatu wilayah salah satunya yaitu transportasi udara. Berdasarkan RTRW Kabupaten Morowali Tahun 2019-2039 bahwa terdapat sistem jaringan transportasi udara umum di Kabupaten Morowali yaitu Bandar udara Maleo, dengan adanya Bandar Udara Maleo ini dapat memicu terjadinya perkembangan penggunaan lahan di wilayah sekitarnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perkembangan penggunaan lahan diskitar Bandar Udara Maleo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data secara primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dilakukan analisis Overlay.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis overlay maka diketahui penggunan lahan Di Desa Umbele terdiri dari 8 penggunaan lahan yaitu permukiman, Perkebunan, Tambak, Tegalan /Ladang, Semak Belukar/Alang-alang, Bandar Udara, Perusahaan/ Industri dan Sungai. Luas perkembangan penggunaan lahan di Desa Umbele yaitu (1) penggunaan lahan permukiman dari tahun 2017 -2023 mengalami peningkatan seluas 0.94 Ha (2) penggunaan lahan Perkebunan dari tahun 2017 -2023 mengalami pengurangan sebesar 20.77 Ha, (3) penggunaan lahan tambak merupakan penggunaan lahan yang mengalami perkembangan yang terbanyak yaitu meningkat seluas 23.44 Ha, (4) penggunaan lahan Tegalan/ladang mengalami pengurangan dari tahun 2017 -2023 yaitu seluas 1.72 Ha, (5) untuk penggunaan lahan Semak belukar/ alang-alang, bandar udara, perusahan industry dan Sungai dari tahun 2017 hingga tahun 2023 tidak mengalami perkembangan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa perkembangan penggunaan lahan dari tahun 2017 sampai 2023 di Desa Umbele dengan adanya transportasi Bandara Udara Maleo sangat mempengaruhi tingkat permukiman dan tambak yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan namun penggunaan lahan pertanian dan tegalan/ladang mengalami pengurangan yang dapat disebkan oleh alih fungsi lahan,sehingga diharapakan pemerintah dapat mengawasi terhadap alih fungsi lahan yang telah terjadi maupun di masa mendatang agar tetap sesuai dengan arahan tata ruang yang sudah di tetapkan.