KANDUNGAN ZAT BESI, VITAMIN C, SERAT DAN DAYA ANTIOKSIDAN SERTA DAYA TERIMA YOGURT SUSU KACANG KEDELAI (Glycine Max (L.) Merrill) DENGAN PENAMBAHAN JAMBU BIJI MERAH (Psidium Guajava L.)

Kekurangan zat besi adalah penyebab umum anemia pada remaja dan berkorelasi dengan tingkat keparahan anemia. Anemia disebabkan oleh asupan atau penyerapan zat besi yang tidak memadai, peningkatan kebutuhan, atau kehilangan zat besi, seperti saat menstruasi. Yogurt berbahan dasar susu kedelai dan jambu biji merah diharapkan dapat menjadi minuman selingan alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi . Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar zat besi, vitamin C, serat, daya antioksidan, viskositas dan pH serta menganalisis daya terima yogurt susu kacang kedelai dengan penambahan jambu biji merah. Metode penentuan zat besi dan daya antioksidan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis, menentukan vitamin C menggunakan metode Titrasi Redoks Iodimetri, menentukan serat menggunakan metode Soxhlet, menentukan pH menggunakan metode pH meter, menentukan viskositas menggunakan metode viscometer, analisis daya terima menggunakan uji hedonik. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji ANOVA dan Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar zat besi 2,61 mg/100g, kadar vitamin C 20,1 mg/100g, kadar serat 6,32%, daya antioksidan 113,1 ppm, viskositas 147,3 cP, dan pH 6,86. Selain itu, hasil daya terima, formula yang paling disukai panelis yaitu F1(susu kedelai 450 ml dan jambu biji merah 50%), dengan warna, tekstur, aroma dan rasa rata-rata 3,57 atau taraf suka.