“ GEOLOGI DAN EKSPLORASI PENDAHULUAN POTENSI BAHAN GALIAN C (ANDESIT) KELURAHAN WATUSAMPU, KECAMATAN ULUJADI, KOTA PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH ”

“ GEOLOGI DAN EKSPLORASI PENDAHULUAN POTENSI BAHAN GALIAN C (ANDESIT) KELURAHAN WATUSAMPU, KECAMATAN ULUJADI, KOTA PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH ”

ABSTRAK
Bahan galian merupakan salah satu dari banyak jenis sumberdaya alam yang berpotensi untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Penyelidikan bahan galian sampai saat ini belum banyak dilakukan secara optimal. Untuk memanfaatkan potensi bahan galian andesit di daerah Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu terlebih dahulu perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan dan kajian terhadap prospek pengembangannya dan hasilnya disusun secara singkat, padat dan sistematis. Namun, untuk memastikan besarnya sumberdaya diperlukan informasi yang memadai terkait prospek bahan galian tersebut.
Metode yang penelti menggunakan penelitian ini adalah metode pemataan geologi lapangan dan metode contur, Pada Metode Contour perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan pedoman perubahan bertahap (rule of gradual change), untuk menghitung perkiraan besarnya tonase sumberdaya dari suatu endapan bahan galian
Hasil dan pembahasan Kondisi geologi daerah penelitian yakni daerah Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Berdasarkan hasil kegiatan pemetaan geologi di lokasi penelitian maka sebaran potensi bahan galian sirtukil (batuan andesit) tersebar hampir di seluruh wilayah IUP. Batuan andesit tersebar di 45% wilayah penelitian dari 8,5 Ha luas wilayah IUP atau sekitar 4,27 Ha. Sedangkan sebaran konglomerat (batupasir, konglomerat, batulempung dan batulanau) yang merupakan batuan sedimen koluvial tersebar seluas 25% atau 2,37 Ha. Batuan ini menempati sebelah Timur wilayah IUP Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup. Dari keseluruhan hasil test uji sampel agregat batuan di atas dapat disimpulkan bahwa bahan galian ini sangat layak dan baik kualitas fisiknya bila digunakan sebagai material konstruksi bangunan maupun jalan raya. Dari hasil perhitungan Sumberdaya terukur bernilai 4.698,564 ton.