Akuntansi Tonjokan Dalam Pesta Pernikahan Pada Tradisi Adat Jawa (study Etnografi)

Studi ini bertujuan untuk memahami dan memaknai struktur akuntansi tonjok’an dalam pesta pernikahan pada tradisi adat Jawa di Desa Minakarya, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Peneliti menggunakan metode etnografi Spradley sebagai alat untuk menganalisis data, yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang digunakan dalam riset ini yakni data primer dengan cara mewawancari 4 informan. Informan diten-tukan dari beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur tradisi tonjok’an yang ada di Desa Minakarya merupakan isyarat undangan secara khusus sebagai bentuk penghormatan dari tuan rumah kepada penerima tonjok’an yang biasanya disebut dengan sikap tenggang roso. Hasil dari sikap tenggang roso pada tradisi tonjok’an menciptakan sebuah kerukunan (tepa slero). Sehingga dalam istilah akuntansi kerukunan disebut sabagai nilai tambah (value added). Nilai tambah (value added) dalam suatu tradisi tonjok’an ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan tradisi yang terdapat pada pesta per-nikahan adat jawa.

Kata Kunci : Tonjok’an, Tenggang Roso, Tepa Slero, value added