ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN PALU III DENGAN MENGGUNAKAN BOX GIRDER

Pada Tahun 2018 terjadinya gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala menjadikan banyak dari infrastruktur di Kota Palu rusak parah, salah satunya yaitu konstruksi jembatan. Perancangan dari jembatan membutuhkan konsep dasar perancangan struktur yang mencakup keamananan dan utilitas. Jembatan Palu III yang akan direncanakan terbentang menghubungkan jalan KH.Wahid Hasyim, Kec. Palu Barat dan jalan Kimaja Kec. Palu Timur. Jembatan Palu III memiliki panjang jembatan 120 meter yang dibagi dalam 3 bentang. Perancangan jembatan ini menggunakan gelagar I dan kemudian akan direncanakan kembali dengan bentuk jembatan beton prategang yaitu Box Girder Segmental. Perhitungan pembebanan mengacu pada SNI 1725:2016. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Perhitungan analisa pembebanan menggunakan software SAP 2000. AutoCAD 2010 digunakan untuk membuat gambar kerja. Box Girder yang direncanakan menggunakan metode pelaksanaan prategang yaitu sistem pasca tarik. Profil penampang box Girder berbentuk trapesium dengan tinggi box 3 m dan tebal slab atas 0,4 m. Baja prategang yang digunakan yaitu Uncoated Seven Wire Super Strands yang didasarkan pada spesifikasi ASTM A-416 Grade 270 unit 5-22 dan dibutuhkan sebanyak 6 tendon dengan jumlah strands per tendonnya sebanyak 21 untaian dan menggunakan angkur dari VSL tipe E 0.5. Sehingga gaya prategang awal yang terjadi adalah sebesar 15574,475 kN sedangkan besar gaya prategang akhir setelah menghitung besar kehilangan tegangan adalah sebesar 13896,556 kN.

Kata Kunci : Jembatan, Beton Prategang, Gaya Prategang, Box Girder