ANAK YANG BEKERJA SEBAGAI BADUT DI KOTA PALU (STUDI KASUS : DI HUNTAP DUYU)

PUTRI AGINA (2024) ANAK YANG BEKERJA SEBAGAI BADUT DI KOTA PALU (STUDI KASUS : DI HUNTAP DUYU). Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Putri Agina, Stambuk B30120083, Judul Skripsi “Anak Yang Bekerja Sebagai
Badut di Kota Palu (Studi Kasus: di Huntap Duyu)”. Dibawah bimbingan
Citra Dewi Pembimbing Utama dan Ikhtiar Hatta Pembimbing Pendamping.
Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tadulako.
Fenomena badut di Taman Huntap Duyu mulai nampak saat Taman
tersebut viral di tahun 2021, banyak badut krakter yang sering kita temui saat
mengunjungi tempat tersebut, mulai dari tahun 2021 sampai sekarang badut mulai
tertambah, dan mirisnya lagi saya melihat badut tersebut adalah seorang anak
yang masih berusia 8 tahun keatas, mereka bekerja hingga malam hari tampa
mengenal lelah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan anak sehingga
bekerja sebagai badut dan untuk menggambarkan bagaimana aktivitas anak yang
bekerja sebagai badut.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan anak yang
bekerja sebagai badut di Taman Huntap Duyu, serta pengamatan langsung
terhadap aktivitas mereka. Dan informan yang di ditetapkan, berjumblah 5 orang
anak yang bekerja sebagai badut yang masih berusia 9 tahun sampai 15 tahun, 5
informan tersebut bernama Riski, Fikran, Rafki, Gizal, dan Zaki dan 1 lagi
informan saya pemilik kostum badut yang bernama Indrawati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang bekerja sebagai badut di
Taman Huntap Duyu memiliki beragam latar belakang dan motif untuk terlibat
dalam pekerjaan tersebut. Alasan ingin bekerja adalah ingin mendapatkan
penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga mereka, kemauan
untuk bekerja sendiri agar bisa mandiri, serta pengaruh lingkungan sosial
memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi partisipasi mereka.
Aktivitas sehari-hari mereka adalah bersekolah setelah pulang dari sekolah
mereka melanjutkan aktivitasnya berkerja sebagai badut di Taman Huntap Duyu,
dan penghasilan yang mereka dapatkan tiap harinya itu akan di berikan beberapa
kebos, dan separuhnya itu milik mereka. Hitungannya 40% untuk bos mereka,
60% untuk mereka.
Kata Kunci: Anak,Bekerja,Badut,Otoritas Diri

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Library of Congress Subject Areas > H Ilmu Sosial > Antropologi
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/100971
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item