ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 SIGI DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT

RIZKI VOLIANDARI (2024) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 SIGI DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh deskripsi analisis kemampuan berpikir
kritis matematis siswa SMA Negeri 1 Sigi ditinjau dari Adversity Quotient (AQ).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu penyebaran angket ARP, pemberian tes yang terdiri dari 2 nomor, dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data pada penelitian ini menggunakan member check. Hasil penelitian ini
yaitu siswa climber (SAP) memenuhi seluruh indikator berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity dan Overview (FRISCO) pada soal tes
nomor 1 dan soal tes nomor 2. Siswa climber (SAP) mempunyai ciri-ciri berbicara tentang apa yang bisa dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, berbicara tentang tindakan dan tidak sabar dengan kata-kata yang tidak didukung
dengan perbuatan, bertindak dengan tujuan yang jelas dan bahasa climber mencerminkan tujuan yang akan dicapai, sangat gigih, ulet, dan tabah, memiliki kematangan dan kebijaksanaan untuk memahami bahwa kadang-kadang perlu mundur
sejenak supaya dapat bergerak maju, serta menempuh kesulitan-kesulitan hidup
dengan keberanian dan disiplin sejati.Siswa camper (M) memenuhi 5 indikator
kemampuan berpikir kritis yaitu focus, reason,situation, clarity, dan overview pada soal tes nomor 1 dan memenuhi 5 indikator kemampuan berpikir kritis yaitu
focus, reason, inference, situation, dan clarity pada tes soal nomor 2. Siswa
camper (M) mempunyai ciri-ciri menghadapi cukup banyak kesulitan, namun
kesulitan ini juga yang pada akhirnya membuat berhenti, bekerja keras dalam hal
apa pun yang bisa membuat mereka merasa lebih aman, menunjukkan sejumlah
inisiatif, sedikit semangat dan beberapa usaha, dan camper mempunyai
ciriciri puas dengan mencukupkan diri dan tidak mau mengembangkan diri. Siswa
quitter (A) memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir kritis yaitu focus pada tes
soal nomor 1 dan tidak memenuhi indikator berpikir kritis pada tes nomor 2.
Siswa quitter (A) mempunyai ciri-ciri mempunyai kemampuan yang kecil atau
bahkan tidak mempunyai sama sekali. Itulah yang menyebabkan quitter berhenti.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika
Library of Congress Subject Areas > L Pendidikan > Pendidikan Matematika
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/102713
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item