Analisis Kestabilan Lereng Pada Tambang PT.Heng Jaya Dan Metode Penanganannya

ABSTRAK
NURLIANTI, Analisis Kestabilan Lereng Pada Tambang PT.Heng Jaya Dan Metode Penanganannya, dibimbing oleh Sukiman Nurdin.
Studi geoteknik sangat penting pada tambang terbuka untuk menentukan geometri lereng dan kestabilan lereng tambang. Kestabilan lereng pada tambang terbuka sangat mempengaruhi kelangsungan produksi dan keselamatan pekerja pada tambang tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi longsor yang akan terjadi, dalam hal ini angka keamanan dianalisis menggunakan metode Bishop manual dan metode Slope/W untuk beberapa variasi sudut lereng. Untuk menganalisis kestabilan lereng diperlukan data-data tentang sifat tanah lereng serta kondisi di lapangan, untuk data tanah diperoleh dengan mengambil sampel dari dua titik dan parameter tanah tersebut, seperti berat isi, berat jenis, kadar air, analisa saringan, kohesi dan sudut gesek dalam tanah, diperoleh melalui uji laboratorium, dan data lapangan hasil pengamatan langsung yaitu kemiringan dan ketinggian lereng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai Fs yang diperoleh dari metode Bishop manual dan program slope/W untuk lereng 1 kondisi asli dengan kemiringan 70° - 50° didapatkan nilai faktor aman berkisar dari 1,170 – 1,637, untuk lereng 2 dengan kemiringan 75° - 55° nilai faktor aman berkisar antara 1,116 – 1,508. Sedangkan pada kondisi jenuh air pada lereng 1 dengan kemiringan 70° - 50° didapatkan faktor aman berkisar antara 1,084 – 1,531, untuk lereng 2 kondisi jenuh air dengan kemiringan 75° - 50° didapatkan nilai faktor aman berkisar antara 1,013 – 1,489 yaitu memiliki potensi longsor pernah terjadi sampai potensi longsor yang jarang terjadi.
Kata kunci : Stabilitas, Lereng, Bishop, Slope/W, Angka keamanan