ANALISIS KETIMPANGAN FISKAL REGIONAL DI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERIODE 2010-2023

Pembangunan daerah menjadi aspek fisik yang sangat krusial di Indonesia, dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hubungan yang erat antara Pemerintah Pusat dan daerah mencakup bidang keuangan dan faktor strategis pembangunan serta pengawasan terhadap daerah, untuk mewujudkan keterhubungan tersebut Pemerintah Pusat mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada Pemerintah Daerah, sebagai hasil dari delegasi tersebut Pemerintah Pusat harus menyediakan sebagian sumber keuangan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ketimpangan fiskal vertikal dan horizontal di Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah periode 2010-2023. Metode analisis data yang digunakan yaitu Koefisien Ketimpangan Fiskal Vertikal, Indeks Entropi Theil (IT) dan Indeks Williamson (IW). Hasil perhitungan Koefisien Ketimpangan Fiskal Vertikal di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah menunjukan angka yang tergolong ketimpangan tinggi. Pada periode 2010-2023, Tahun 2023 tercatat sebagi tahun dengan nilai koefisien ketimpangan fiskal vertikal yang paling mendekati 0 poin yang berarti ketimpangan fiskal semakin tinggi. Hasil perhitungan Indeks Williamson (Iw) dan Indeks Entropi Theil (IT), kesenjangan fiskal antar-kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan tren yang semakin tinggi dari tahun ke tahunnya, namun Tahun 2019 tercatat sebagai tahun dengan nilai tertinggi selama periode 2010-2023, dengan IT mencapai 0,0141 poin dan IW sebesar 0,3957 poin. Hal tersebut didorong oleh tingginya transfer dana dari pusat ke beberapa daerah terjadi di tahun ini, namun nilai IT dan IW kembali turun di tahun-tahun berikutnya sehingga nilai IT dan IW masih relatif tinggi serta mencerminkan pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) untuk kabupaten/kota dari tahun ke tahun semakin tidak merata.