ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

EKO ALBAR WAHYUDI. 2019. Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia. Dibimbing oleh Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE., M.Si., dan Dr. Muh. Yunus Kasim, SE., M.Si.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia tahun 2013 – 2018 dengan menggunakan rasio CAMEL yang meliputi aspek permodalan, aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Pelaksanaan penilaian kesehatan perbankan syariah dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing-masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. CAMEL merupakan faktor yang sangat menentukan predikat kesehatan suatu bank. Aspek tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Hasil penilaian kinerja keuangan dengan rasio CAMEL yang menunjukkan bahwa dilihat dari aspek permodalan yang dimiliki perbankan syariah di Indonesia ternyata diatas 8%, sehingga perbankan syariah memiliki modal yang cukup untuk menutupi segala resiko yang timbul dari penanaman dana dalam aktiva produktif yang menunjang resiko. Dari aspek kualitas aktiva produktif masuk dalam kategori sehat. Kemudian dilihat dari aspek manajemen yang diukur dengan Net Profit Margin ternyata cenderung mengalami penurunan diikuti penurunan dari aspek Earning. Aspek likuiditas yang dicapai oleh perbankan syariah juga berada dalam kategori kurang sehat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan perbankan syariah, selama 6 tahun yakni periode 2013-2018 termasuk dalam kategori sehat pada tahun 2013-2014 dengan masing-masing rata-rata nilai kredit 85,34 dan 82,22. Penilaian tingkat kesehatan tahun 2015-2018 termasuk dalam kategori cukup sehat dengan masing-masing rata-rata nilai kredit sebesar 75,72, 78,38, 78,78, 80,53.

Kata Kunci: analisis kinerja keuangan, rasio CAMEL