ANALISIS PEMBUKTIAN PERKARAÂ PIDANA MELALUI DAKTILOSKOPI

ARFANDI (2020) ANALISIS PEMBUKTIAN PERKARAÂ PIDANA MELALUI DAKTILOSKOPI. ['eprint_fieldopt_thesis_type_master' not defined] thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Daktiloskopi (Identifikasi sidik jari) dalam pembuktian suatu perkara pidana dan faktor-faktor penghambat penyidikan dalam menggunakan daktiloskopi, dan bagaimana kedudukan daktiloskopi (Identifikasi sidik jari) sebagai alat bukti dalam proses peradilan pidana. Penelitian dilakukan di Kota Palu dan Kabupaten Sigi dengan metode penelitian hukum empiris. Teknik pengumpulan data melalui studi lapangan yaitu dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Yang menjadi objek penelitian adalah penyidik identifikasi yang melakukan pengangkatan sidik jari laten dan alat-alat identifikasi pengangkatan sidik jari. </span><span xss=removed>Dan pada hasil penelitian ini adalah </span><span xss=removed>dalam hal pelaku atau tersangka tindak pidana yang belum tertangkap</span><span xss=removed> khususnya tindak pidana pencurian ataupun korban tindak pidana pembunuhan yang tidak diketahui identitasnya, </span><span xss=removed>maka sidik jari merupakan salah satu</span><span xss=removed> alat bukti fisik yang objektif yang dapat mengungkap identitas dari pelaku tindak pidana ataupun identitas dari korban</span><span xss=removed>. </span><span xss=removed>Serta faktor</span> <span xss=removed>penghambat</span> <span xss=removed>proses penyidikan</span> <span xss=removed>perkara pidana khususnya tindak pidana pencurian dengan bantuan ilmu sidik jari (<em>dactyloscopy</em>) adalah faktor hukum, faktor penegakan hukum, faktor masyarakat, faktor cuaca dan juga faktor internal dan eksternal dari kepolisian itu sendiri. Dan Kedudukan sidik jari dalam proses peradilan pidana merupakan bukti yang sangatlah kuat, dikarenakan hasil cetak sidik jari (<em>fingerprint</em>) yang sudah dilakukan pemeriksaan dan dituangkan dalam berita acara merupakan alat bukti surat, sehingga setelah </span><span xss=removed>ditemukan 2 alat bukti yang cukup yakni keterangan saksi dan alat bukti surat maka dari 2 alat bukti tersebut </span><span xss=removed>dapat digunakan dalam penetapan tersangka, penangkapan dan penahanan</span><span xss=removed>.</span></p>

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_master' not defined])
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/104255
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item