ANALISIS PENGARUH TERAPI ANTIHIPERTENSI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH

Hipertensi dengan diabetes melitus akan meningkatkan risiko hingga 60% terhadap
morbilitas dan mortalitas kardiovaskuler. Hipertensi juga merupakan sinyal yang
dapat meningkatkan komplikasi mikrovaskular dan komplikasi makrovaskular pada
penderita diabetes melitus. Beberapa obat antihipertensi yang digunakan bersama
antidiabetik menimbulkan interaksi yang berpengaruh terhadap kadar gula darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regimen terapi antihipertensi dan
lama penggunaan obat antihipertensi terhadap kadar normal gula darah puasa pada
pasien hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien
rawat jalan hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-Square untuk melihat
pengaruh terapi antihipertensi terhadap kadar normal glukosa darah puasa. Total
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 27 pasien. Dari hasil
penelitian menunjukan pada regimen terapi obat antihipertensi tunggal dan kombinasi
diperoleh nilai p 0,675 (p > 0,05) yaitu tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
tercapainya kadar gula darah puasa normal. Untuk lama penggunaan 0-3 bulan dan >
3 bulan antihipertensi diperoleh nilai p 0,023 (p < 0> 3 bulan tidak mempengaruhi tercapainya kadar normal
gula darah puasa.

Kata kunci : Hipertensi, Diabetes Melitus Tipe 2, Kadar Gula Darah Puasa, Terapi
Antihipertensi