ANALISIS SEMIOTIKA HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK DALAM FILM LA LOVE

Film La Love menceritakan rasa kehilangan atas kejadian bencana alam di Kota Palu pada tanggal 28 September 2018 silam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna pesan kehilangan dalam hubungan orang tua dan anak direpresentasikan film La Love. Dasar penelitian ini adalah analisis semiotika model Roland Barthes yang menganalisis dengan tiga tahapan yakni denotasi, konotasi, dan mitos. Tanda-tanda berupa pesan kehilangan melalui hubungan orang tua dan anak yang direpresentasikan dalam naskah dan film La Love melalui dialog-dialog, karakterisasi, serta latar tempat. Pada proses observasi mendalam dan dokumentasi, peneliti mengambil sebanyak 10 scene dalam keseluruhan film yang berdurasi 14 menit 31 detik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini menampilkan konflik batin seorang anak penyintas bencana alam dalam hubungan orang tuanya, melalui tokoh yang bernama Mbasi seorang anak yang ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi pemusik Lalove namun dihalangi oleh Ibunya. Film ini menginterpretasi makna budaya otoritas orang tua dalam keluarga dan alat musik sebagai sarana pemulihan jiwa. Otoritas orang tua melalui Ibu, seringkali menghalangi proses transfer pengetahuan budaya untuk anak dalam keluarga. Film ini memperkuat adanya mitos tentang peninggalan warisan budaya sebagai sarana penghubung pada orang di masa lalu. Memainkan alat musik Lalove dimaknai sebagai tindakan seorang anak merawat hubungan dan melanjutkan legasi ayahnya yang penting dalam pemulihan jiwa pasca tragedi bencana sekaligus merawat warisan budaya musik.