Analisis Senyawa Flavonoid, Alkaloid Dan Daya Antioksidan Daun Kelor (Moringa Oleifea) Yang Tumbuh Pada Ketinggian Berbeda Sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif

MUTAMMIMUL ULA (2023) Analisis Senyawa Flavonoid, Alkaloid Dan Daya Antioksidan Daun Kelor (Moringa Oleifea) Yang Tumbuh Pada Ketinggian Berbeda Sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kondisi kesehatan masyarakat di Negara Indonesia terus mengalami peningkatan seperti penyakit degeneratif salah satunya disebabkan oleh peningkatan konsentrasi radikal bebas didalam tubuh. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekuder dan dapat dijadikan sebagai obatobatan adalah Kelor (Moringa oleifera). Namun, kandungan metabolit sekunder pada tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, salah satunya adalah ketinggian tempat tumbuh tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan flavonoid, alkaloid dan daya antioksidan pada daun Kelor (Moringa oleifera) yang tumbuh di ketinggian berbeda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif berbasis uji laboratorium. Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah flavonoid, alkaloid dan daya antioksidan dari daun Kelor pada dataran tinggi dan dataran rendah. Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan hasil penetapan kadar flavonoid total dengan metode kolorimetri, penentuan kadar alkaloid total dengan Spektrofotometri UV-Vis dengan pembuatan kurva kalibrasi kafein dan pada analisis daya antioksidan dilakukan dengan pengukuran nilai absorbansi sampel yang telah diinkubasi menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Uji statistik yang digunakan untuk analisis kadar flavonoid, alkaloid dan daya antioksidan adalah uji One Way Anova karena data yang diperoleh berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan kandungan flavonoid daun Kelor dataran tinggi dan dataran rendah (p > 0,05), pada kandungan alkaloid terdapat perbedaan yang signifikan pada daun Kelor (p < 0,05) dengan kandungan alkaloid tertinggi pada daun Kelor dataran tinggi (0,942 g/100g ekstrak) dan terdapat perbedaan yang signifikan daya antioksidan pada daun Kelor dataran tinggi dan dataran rendah (p < 0,05) dengan nilai absorbansi IC50 paling rendah terdapat pada daun kelor dataran rendah (66,7 ppm) yang tergolong kategori aktivitas antioksidan kuat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan kadar alkaloid dan daya antioksidan pada daun kelor dataran tinggi dan dataran rendah. Sehingga perlu untuk mengkonsumsi daun Kelor di ketinggian yang berbeda untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gizi
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/106211
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item