ANALISIS TINGKAT KERAWANAN GERAKAN TANAH DI KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA MENGGUNAKAN METODE OVERLAY DENGAN SKORING BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Kondisi fisiografi daerah Kecamatan Masamba sebagian besar di dominasi oleh bentang alam perbukitan dan pengunungan curam, yang merupakan salah-satu faktor pemicuh terjadinya gerakan tanah atau longsoran. Kejadian gerakan tanah diikuti banjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan parameter penyebab gerakan tanah serta mengidentifikasi tingkat kerawanan gerakan tanah di daerah Kecamatan Masamba dengan menggunakan metode skoring dan overlay berbasis sistem informasi geografis. Adapun parameter-parameter yang digunakan yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tutupan lahan, jenis tanah dan jenis batuan yang diperkuat dengan hasil observasi di lapangan untuk mengidentifikasi gerakan tanah pada daerah penelitian. Hasil penelitian di dapatkan 3 kelas tingkat kerawanan yaitu kerawanan gerakan tanah tinggi dengan luas 209,81Km2, kemudian kerawanan gerakan tanah sedang 753,14 Km2 dan kerawanan gerakan tanah rendah dengan luas 128,75 Km2. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa penyebab utama dari gerakan tanah atau longsoran pada daerah Kecamatan Masamba karena dipengaruhi oleh kondisi topografi yang sangat curam (kemiringan lereng 15-45%), kemudian kondisi litologi pada studi kasus sebagian besar telah mengalami pelapukan, pemicu lainnya yaitu jenis tanah yang mendominasi pada studi kasus penelitian merupakan jenis tanah podsolik yang dimana memiliki tekstur berpasir dan berlempung dengan sifat tanah yang peka terhadap infiltrasi air hujan sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya gerakan tanah.