ARAHAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK RELOKASI PERMUKIMAN PASCA BENCANA DI DESA TOMPE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH

GITA RINDA SYAFITRI (2021) ARAHAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK RELOKASI PERMUKIMAN PASCA BENCANA DI DESA TOMPE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Bencana alam gempa bumi melanda tiga daerah yaitu Kota Palu, Sigi dan Donggala pada tanggal 28 september 2018 mengakibatkan banyak korban jiwa yang menderita luka-luka dan meninggal dunia. Gempa tersebut mengakibatkan banyaknya rumah rusak berat, rumah rusak sedang, dan rumah rusak ringan serta kerugian harta benda. Selain itu, terjadi fenomena penurunan daratan (land subsidence) di Desa Tompe yang merupakan ibu kota Kecamatan Sirenja. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun arahan kesesuaian lahan untuk relokasi permukiman pasca bencana di Desa Tompe Kecamatan Sirenja.
Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi (mixed methods). Kombinasi (mixed methods) merupakan suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua klasifikasi lahan dengan luas masing-masing yaitu tidak sesuai 91,52 Ha dan sesuai 110,83 Ha. Lahan pada kelas sesuai merupakan lahan yang akan dijadikan lokasi relokasi. Sedangkan lahan yang tidak sesuai tidak disarankan untuk pengembangan kawasan permukiman. Tingkat klasifikasi rawan bencana terbagi menjadi 3 zona yaitu ZRB 2, ZRB 3, dan ZRB 4. Kriteria relokasi permukiman terbagi menjadi tiga variabel yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Arahan kesesuaian lahan dirumuskan berdasarkan dua kelas yaitu sesuai dan tidak sesuai. Pada kelas sesuai diarahkan memiliki topografi datar, kebutuhan air bersih rumah tangga, lokasi lahan relokasi pada ZRB 2, merupakan kawasan budidaya, hubungan sosial masyarakat yang erat dan pentingnya laut merupakan sumber penghasilan bagi nelayan. Sedangkan tidak sesuai ada 20 meter dari penentuan zona merah 100 meter sempadan pantai masih terdapat permukiman dan kondisi lingkungan yang tidak layak karena berada pada kawasan banjir.

Kata Kunci: Kesesuaian lahan, Overlay, Relokasi Permukiman, Arahan Kesesuaian

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah Kota
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/106996
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item