BAHASA SEBAGAI SISTEM BUDAYA: SEJARAH, FUNGSI DAN PEMELIHARAAN BAHASA CIA-CIA LAPORO DI PULAU BUTON

Menjaga keberlangsungan bahasa menjadi suatu cara agar bahasa tidak di tinggalkan oleh penuturnya. Terlebih lagi, bahasa sebagai sebuah identitas yang mutlak dimiliki oleh etnis tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan serta mengetahui simbol dan makna sebagai identitas bahasa cia-cia Laporo serta mendeskripsikan kolektivitas masyarakat dalam menjaga keberlangsungan bahasa Cia-Cia Laporo di Pulau Buton. Menggunakan metode penelitian Kualitatif secara deskriptif membuka secara luas terkait pandangan masyarakat Cia-Cia Laporo dalam menjaga bahasa mereka. Pandangan bahasa sebagai sumber kekuatan menjadi pembuktian keberadaan etnis Cia-Cia Laporo. Akar budaya dan tradisi menjadi alasan mengapa bahasa ini harus tetap di pertahankan. Hal ini menggambarkan identitas etnis Cia-Cia Laporo secara lebih jelas. Sehingga, upaya dalam mempertahankan keberadaan etnis Cia-Cia Laporo dapat bertahan lebih lama lagi. Pemberin aksara pada penulisan bahasa cia-cia secara langsung menyelamatkan bahasa cia-cia dari kepunahan. Hal ini terbukti, bahasa cia-cia kembali mengalami penaikan jumlah penutur dikarenakan kerjasama pemerintah setempat dan lingkungan keluarga untuk tetap mempertahankan bahasa setelah menggunakan Aksara korea atau Hangeul sebagai bentuk penulisan bahasa Cia-Cia. Melalui upaya masyarakat dalam menjaga bahasa Cia-Cia Laporo, penyelamatan bahasa dapat dilakukan.