BUDAYA MAKAN DAN STATUS GIZI BALITA PADA ETNIS BALI DAN ETNIS LAUJE DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Gizi yang dibutuhkan oleh anak tidak sama dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Prevalensi Status Gizi Balita Kabupaten Parigi Moutong tahun 2022 terdapat Stunting sebesar 27,4%, Wasting 12,3%, Underweight 26,7%, dan Overweight sebesar 1,5%. Adapun yang mempengaruhi status gizi balita pada kedua etnis salah satunya adalah budaya. Budaya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perilaku makan kelompok serta individu. Dalam budaya makan, terdapat berbagai aspek seperti kepercayaan, kebiasaan, dan tabu mengonsumsi bahan makanan tertentu. Hal tersebut masih terus diwariskan secara turun-temurun, bahkan sudah dikenalkan sejak masa kanak-kanak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi budaya makan dan status gizi balita pada Etnis Bali dan Etnis Lauje di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods. Jumlah informan pada penelitian ini berjumlah 9 dan sampel balita berjumlah 291. Penentuan informan dan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) dan pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan pengukuran status gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Tabu makanan pada kedua etnis dari balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, pada ceremonial food diketahui pada kedua balita dapat mengonsumsi makan yang disajikan, Sebagian besar balita pada etnis bali dan etnis lauje memiliki status gizi baik, pada budaya makan terdapat perbedaan konsumsi dari tabu hingga ceremonial food.