Budaya Melaut Suku Bajo Di Desa Kalupapi Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Angriawan, B 201 17 042. Dengan Judul Skripsi “Budaya Melaut Suku
Bajo di Desa Kalupapi”. Dibawah bimbingan Hadisuddin Bolong Sebagai
Pembimbing Utama dan Djamaluddin Sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) secara mendalam tentang
Suku Bajo dalam Mempertahankan Budaya melaut serta (2) Tranformasi
Pengetahuan Lokal pada Suku Bajo di Desa Kalupapi. Penelitian ini di lakukan di
Desa Kalupapi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif dengan tipe penelitian deskripsi melalui penelitian lapangan yaitu
pengamatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tekhnik penentuan
informan ditentukan berdasarkan tekhnik purposive. Informan terdiri dari 6 orang
yang mewakili di Desa Kalupapi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Budaya melaut Suku Bajo
merupakan budaya turun temurun yang sudah mendarah daging dari generasi ke
generasi. Bagi Suku Bajo di Desa Kalupapi, melaut adalah salah satu cara yang
paling berpengaruh dalam memenuhi segala kebutuhan mereka, sehingga banyak
dari kalangan mereka khususnya anak-anak yang dari kecil sudah berlatih dan
membiasakan diri hidup di laut. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat
mereka tinggal. Suku Bajo khususnya di Desa Kalupapi memiliki beragam budaya
melaut. sebutan budaya melaut di kalangan Suku Bajo di Desa Kalupapi, yaitu
dalam bahasa Suku Bajo di sebut “Pongka”(melaut selama 1 bulan) dan
“Pallibu” (melaut selama 1 minggu). (2) Transformasi pengetahuan masyarakat
Suku Bajo diwujudkan melalui pandangan mereka tentang laut, wilayah laut, biota
laut, wilayah potensi ikan termasuk Sapa (laut dangkal berpasir) dan pengetahuan
bencana badai. Hal ini dapat bertahan dan terus bertransformasi disebabkan oleh
transformasi pengetahuan yang tidak pernah berhenti dilakukan oleh para orang
tua kepada anak-anaknya.
Kata kunci: Budaya melaut, Suku Bajo