EFEKTIVITAS BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN DENGAN SISTEM FILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR TSS LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT

ABSTRAK
Limbah cair kelapa sawit (LCPKS) yang dikenal dengan istilah Palm Oil Mill Effluent (POME) memiliki kandungan Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi, sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran yang jika dibuang langsung ke lingkungan, mengalami proses sedimentasi yang kemudian terurai sehingga menimbulkan kekeruhan dan mengeluarkan bau yang tajam. Salah satu cara yang inovatif untuk mengurangi kadar TSS dari limbah cair kelapa sawit adalah dengan menggunakan koagulan alami biji kelor dengan sistem filtrasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas biji kelor sebagai koagulan dengan sistem filtrasi dalam menurunkan kadar TSS limbah cair kelapa sawit menggunakan metode eksperimental. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, mendapatkan koagulan biji kelor dosis 0,5 gram dengan sistem filtrasi mampu menurunkan kadar TSS, dengan nilai rata-rata yang diperoleh yakni 405 mg/L dan penurunan presentase sebesar 90% . Pada koagulan biji kelor dosis 1 gram dengan sistem filtrasi mampu menurunkan kadar TSS, dengan nilai rata-rata yang diperoleh yakni 344 mg/L dan penurunan presentase sebesar 91%. Serta pada koagulan biji kelor dosis 1,5 gram dengan sistem filtrasi, mampu menurunkaan kadar TSS dengan penurunan tertinggi dibandingkan dosis lainnya, dengan nilai rata-rata yang diperoleh yakni 224 mg/L dan penurunan presentase sebesar 94%. Dengan kadar TSS awal sebanyak 4052 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan koagulan biji kelor dengan sistem filtrasi berpengaruh menurunkan kadar TSS limbah cair kelapa sawit secara signifikan.
Kata Kunci: Efektivitas, Biji Kelor, Koagulan, Filtrasi, TSS