Evaluasi Pengadaan Obat Secara E-purchasing Berdasarkan E-catalogue Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu

Pengadaan obat merupakan kegiatan menyediakan obat di Rumah Sakit yang dapat
dilakukan dengan cara e-Purchasing. E-Purchasing merupakan metode pengadaan
obat yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah dalam pengadaan konvensional
seperti ketidakseragaman harga dan proses yang rumit sehingga penting untuk
dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pengadaan obat e-
Purchasing, mengetahui hambatan menggunakan e-Catalogue dan mengetahui
keberhasilan pengadaan obat secara e-Purchasing di RSUD Undata Palu. Desain
penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pengambilan data obat secara
retrospektif tahun 2022. Data tahapan dan hambatan yang dikumpulkan berupa data
kualitatif yang diperoleh melalui wawancara terbuka kepada tim pengadaan obat e-
Purchasing. Data kuantitatif keberhasilan pelaksanaan pengadaan dinilai
berdasarkan observasi dokumen indikator persentase modal atau dana yang tersedia
dan dibutuhkan, persentase kesalahan faktur, frekuensi tertundanya pembayaran
obat dan kesesuaian obat yang dipesan dengan obat yang diterima. Hasil yang
didapatkan tahapan pengadaan e-Purchasing dimulai dari perencanaan, pengusulan
terhadap kepala instalasi farmasi dan kepala bidang penunjang medik, penyerahan
ke direktur, kemudian di eksekusi. Hambatan yang terjadi yaitu server down atau
jaringan lambat, stok obat di e-Catalogue tidak menggambarkan stok obat real time,
stok obat kosong, waktu pengiriman barang terlalu lama, beberapa obat tidak
termuat dalam e-Catalogue dan beberapa harga obat lebih mahal. Modal yang
tersedia mencapai 100%, persentase kesalahan faktur sebesar 5,83%, frekuensi
tertundanya pembayaran sebanyak 48 kali dan persentase kesesuaian obat 98,72%.
Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pengadaan obat e-Purchasing belum
sepenuhnya berhasil dilaksanakan.
Kata Kunci: e-Catalogue, e-Purchasing, pengadaan.