FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOSARARA KOTA PALU SULAWESI TENGAH

SAQNA NADILA PUTRI (2024) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOSARARA KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

Berdasarkan data WHO tahun 2020, diperkirakan 149,2 juta anak dibawah usia 5 tahun mengalami stunting. Prevalensi stunting pada balita secara global di tahun 2020 sebesar 22,0?n menduduki peringkat kedua dia Asia tenggara setelah timor leste dengan prevalensi sebesar 48,8%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko antara BBLR, jumlah anggota keluarga, imunisas dan pola asuh terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara Kota Palu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 balita yang berusia 24-59 bulan dan pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner. Analisis data univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji statistik regresi logistic. Hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor risiko yang tidak signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Palu. Nilai odds ratio (OR) sebesar 3,245 (CI=0,625-16,642), jumlah anggota keluarga merupakan faktor risiko yang tidak signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara Kota Palu. Nilai odds ratio (OR) sebesar 2,105 (CI=0,937-4,729), imunisasi merupakan faktor proktektif yang tidak signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara Kota Palu. Nilai odds ratio (OR) sebesar 0,857 (CI=0,397-1,851), namun Pola asuh merupakan faktro risiko yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara Kota Palu. Nilai odds ratio (OR) sebesar 7,875 (CI=3,360-18,458). Diharapkan ibu balita berupaya untuk melakukan pencegahan stunting ketika masih dalam kandungan sampai dengan lahir dengan cara menjaga asupan zat gizi saat ibu hamil, memberikan asi eksklusif hingga 6 bulan, memberikan MP-ASI dengan tepat waktu, dan menjaga kesehatan anak dengan rutin membawa balitanya ke posyandu setiap satu bulan sekali.

Kata kunci : BBLR, Imunisasi, Jumlah anggota keluarga, Pola asuh dan Stunting

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gizi
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/110202
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item