Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Siswi Di SMPN 2 Palu

ANDINI PUTRI. Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Siklus Menstuasi Pada Siswi Di SMPN 2 Palu (dibawah bimbingan Rosmala Nur).

Peminatan Biostatistik
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako

Hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020, menyatakan bahwa 68% wanita Indonesia berumur 10 hingga 59 tahun mengalami gangguan menstruasi yang sistematis dan 13,7% mendapati gangguan siklus menstruasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, data yang didapatkan di SMPN 2 Palu tahun 2023 berjumlah 500 siswi. Hasil wawancara dari 10 siswi, 7 diantaranya mengatakan mereka mengalami gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, stres, dan pola tidur dengan gangguan siklus menstruasi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling, dengan total keseluruhan sampel berjumlah 77 siswi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji menunjukkan nilai p value aktivitas fisik sebesar 0,000 (p<0,05), stres sebesar 0,020 (p<0,05), dan pola tidur sebesar 0,000 (p<0,050). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan aktivitas fisik, stres, pola tidur dengan gangguan siklus menstruasi. Disarakan kepada pihak sekolah agar bekerja sama dengan Puskesmas untuk menyelenggarakan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi yang meliputi gangguan siklus menstruasi.

Kata Kunci: Remaja, Gangguan Siklus Menstruasi, Aktivitas Fisik, Stres, Pola Tidur