Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bulili Kecamatan Palu Selatan

ASI merupakan makanan paling ideal baik secara fisiologis maupun biologis yang
harus diberikan kepada bayi diawal kehidupannya. Penerapan pola pemberian ASI
eksklusif belum dilaksanakan dengan baik di Indonesia. Di Indonesia meskipun
sebagian besar perempuan (96%) menyusui bayinya, namun hanya 42?ri bayi
yang berusia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Berdasarkan
data Dinas Kesehatan Kota Palu, cakupan pemberian ASI Eksklusif pada tahun
2018 yaitu 59,9?n Wilayah kerja UPTD Puskesmas Bulili berada di posisi
terendah dengan persentase 37,17%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bulili Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian adalah kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 97 ibu yang memiliki bayi
usia 6-12 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling. Analisis yang digunakan yaitu uji chi-square dengan nilai ? 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,000), status pekerjaan ibu
(p=0,000), ketertarikan promosi susu formula (p=0,000), dan dukungan keluarga
(p=0,000) berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi
usia 6- 12 bulan. Sebaiknya pihak Puskesmas khususnya bidan dan kader lebih
aktif dalam melakukan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif kepada
ibu maupun keluarga serta memberikan pendampingan kepada ibu menyusui di 6
bulan pertama. Dan juga perlunya dibangun komitmen antara bidan dan ibu agar
tidak mengizinkan ibu memberikan makanan pralaktal pada bayi pasca
melahirkan. Dan juga perlu adanya upaya pemerintah Kota Palu untuk
mensosialisasikan kebijakan penyediaan ruang laktasi secara konsisten di kantor
maupun perusahaan.
Kata Kunci: ASI Eksklusif, Pengetahuan, Promosi Susu Formula, Dukungan
Keluarga, Puskesmas Bulili