FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA STROKE DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

Stroke merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan ketidakseimbangnya
fungsi tubuh penyebab stroke pecahnya pembuluh darah di otak atau terjadinya
thrombosis dan emboli. Penelitian dilakukan di Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Tujuan
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup
penderita stroke. Kriteria inklusi berusia 25 tahun atau lebih. Menggunakan kuesioner
SF-12. Jenis penelitian observasional pengambilan data responden yang terdapat di
HDSS Sleman pada siklus 3 dan siklus 2. Dilakukan secara retrospektif dengan
pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
consecutive sampling. Total responden memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 102 orang. Analisis data menggunakan bivariat, univariat dan mulitivariat
dengan uji man whitney dan uji kruskal wallis dengan nilai p>0,05. Hasil penelitian
menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara domain komponen kesehatan
fisik (PCS) dengan status pekerjaan (p=0,040),Dimana dapat meningkatkan
penyembuhan aktivitas fungsi fisik dan mengurangi perasaan depresi. Diagnosis
diabetes (p=0,009) menunjukan faktor resiko terjadinya stroke meningkat.
Mengkonsumsi obat 2 minggu terakhir (p=0,001) menandakan semakin memburuk
terhadap kualitas hdiup. Mengkonsumsi obat 12 bulan terkahir (p=0,013) mengalami
sedikit perbaikan terhadap komponen fisik kualitas hidup. Sedangkan pada komponen
mental (MCS) tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup
penederita stroke di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Disimpulkan bahwa kualitas
hidup berhubungan dengan keadaan fungsi fisik. Diharapkan peningkatan kesadaran
akan kesehatan sehingga mengurangi terjadinya penyakit stroke.