Fenomena Keberadaan Paguyuban Kuda Lumping Pada Masyarakat Di Desa Karya Abadi Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Bagaimana Keberadaan Paguyuban Kuda lumping pada masyarakat di Desa Karya Abadi Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong dan Dampak Ekonomi Terhadap Pagelaran Paguyuban Kuda lumping pada masyarakat di Desa Karya Abadi Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Informan ditetapkan secara Porposive, dan dari penetapan tersebut dipilih sebanyak 10 informan. Dalam usaha memperoleh informasi dilakukan melalui metode: observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fenomena Keberadaan Paguyuban Kuda Lumping Pada Masyarakat di Desa Karya Abadi Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong, dapat penulis lihat dari beberapa pandangan. Keberadaan dapat dilihat dari sudut pandang Fenomenologi yang menginterpretasikan pengalaman yang telah dilalui, dan dapat dilihat dari interaksi simbolik, pandangan nilai sosial, dan nilai sosial budaya. Maka dari berbagai sudut pandang yang telah ada dampak yang telah terjadi dengan adanya keberadaan paguyuban kuda lumping ini bisa dirasakan oleh masyarakat. Dampak yang bisa dirasakan dalam pagelaran seni kuda lumping ini yaitu bisa menjadi aset pariwisata yang menjadikan satu keciri khasannya suatu daerah untuk meningkatkan wisatawan hadir dan melihat agar para generasi muda tetap mempertahankan budaya leluhur kemudian mencintai dan menggemari kesenian kuda lumping ini. Kemudian ada Dampak Positif dan Dampak Negatif, dampak jangka Panjang dan Dampak Jangka Pendek dalam pagelaran ini dapat dirasakan penuh oleh pemerintah Desa Karya Abadi. Dalam sebuah pagelaran ini masyarakat lokal akan bertanya-tanya dari mana asal Paguyuban Seni ini Kebudayaan yang merupakan suatu kekayaan yang sangat bernilai dan seni kuda lumping yang lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat juga memiliki kemampuan untuk menampilkan kebudayaan. Seni kuda lumping yang kini sudah menjadi sebuah hiburan dalam suatu kegiatan atau di sebuah acara-acara hajatan yang memang harus dilestarikan.

Kata Kunci : Fenomena, Keberadaan, Kuda Lumping.