Formulasi Sabun Cuci Muka Mengandung Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinalis Var. Rubrum) Dan Uji Aktivitas Antimikroba

Jahe merah (Zingiber officinalis var. rubrum) telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococus epidermidis, yang mana pada penelitian ini untuk memudahkan pengaplikasiannya dibuat dalam sediaan sabun cuci muka. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh konsentrasi surfaktan cocamidropropyl betaine terhadap evaluasi sediaan sabun cuci muka dan menentukan aktivitas antibakteri sedian sabun cuci muka ekstrak jahe merah terhadap Staphylococus epidermidis. Sabun cuci muka diformulasikan menggunakan ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 10%, karbopol, cocamidropropyl betaine, kalium hidroksida, minyak zaitun, gliserin, trietanolamin, asam sitrat, metil paraben, propil paraben, sodium metabisulfit, dan aquadest. Formula dibuat dengan 5 variasi konsentrasi cocamidropropyl betaine yakni F1 (1%), F2 (1,5%), F3 (2%), F4 (2,5%), F5 (3%). Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya busa, dan uji aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil evaluasi sediaan dan uji aktivitasnya, F3 direkomendasikan untuk dilanjutkan pengujian stabilitas freeze thaw (6 siklus). Hasil uji stabilitas menunjukkan : organoleptik sediaan berwarna coklat muda, berbau khas ekstrak dan homogen, daya sebar 5,06-5,43 cm, daya busa 2,43-3,9 cm, viskositas 626-1154 cPs, dan pH sediaan 5,15-5,2. Uji aktivitas antibakteri didapatkan nilai zona hambat yakni 16,18 mm; 19,1 mm; 20,09 mm; 17,77 mm; dan 19,6 mm untuk F1-F5 secara berurutan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap evaluasi sediaan dengan variasi surfaktan cocamidropropyl betaine serta memenuhi parameter pengujian dan menunjukkan aktivitas antibakteri yang tergolong aktivitas kuat terhadap Staphylococus epidermidis.
Kata kunci: Aktvitas antibakteri, jahe merah, sabun cuci muka, Staphylococus epidermidis.