Gaya Komunikasi Pimpinan Dinas P2KB Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi pimpinan Dinas
P2KB Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri dari enam informan yang dipilih
menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan
mencakup mereduksi data, penyajian data dan menyimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan Dinas P2KB Provinsi Sulawesi
Tengah dalam meningkatkan kedisiplinan pegawainya rutin mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karyawan. Serta
menekankan komunikasi yang lebih terbuka dan setara antara pimpinan dan
bawahannya. Pimpinan juga menerapkan komunikasi yang terstruktur dalam
memberikan arahan yang sistematis dan terorganisir sehingga karyawan dapat
memahami dengan jelas tugas masing-masing serta tujuan yang harus dicapai.
Pimpinan berhasil meningkatkan kedisiplinan pegawainya dengan menerapkan
ketiga gaya tersebut. Peningkatan kedisiplinan dalam lingkungan kerja dapat
diamati melalui beberapa hal yang menunjukkan perubahan positif pada pegawai.
Salah satu contohnya adalah tingkat kedisiplinan pegawai yang sebelumnya
berada pada angka 70%, kini telah meningkat hingga mencapai 90%. Selain itu,
perubahan ini juga terlihat dari perilaku karyawan yang sebelumnya bekerja
dengan kurang semangat atau cenderung malas-malasan, namun saat ini
menunjukkan peningkatan produktivitas dan etos kerja yang lebih baik, di mana
mereka menjalankan tugas dengan lebih rajin, bertanggung jawab, dan penuh
komitmen. Ketegasan yang diterapkan oleh pimpinan memastikan bahwa aturan,
prosedur, dan tanggung jawab dipahami dan dijalankan dengan baik oleh seluruh
pegawai, sehingga mendorong peningkatan kedisiplinan dalam melaksanakan
tugas. Pimpinan berhasil menciptakan suasana komunikasi yang efektif tanpa
adanya hambatan antara pimpinan dengan pegawainya.