GEOMORFOLOGI PESISIR DAN ANALISIS KERENTANAN FISIK UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA PALU

Geomorfologi Pesisir Dan Analisis Kerentanan Fisik Untuk Pengembangan Wilayah Kota Palu

1Arief Laksono Putra, 1Zeffitni dan 1Muslimin U. Botjing
1Program Studi S1 Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Telp. (0451) 428618
Email : arieflaksonoputra48@gmail.com

Abstrak

Penelitian geomorfologi pesisir dan analisis kerentanan fisik untuk pengembangan wilayah Kota Palu bertujuan untuk mengevaluasi kerentanan fisik wilayah pesisir Kota Palu terhadap bencana alam. Penelitian ini menggunakan analisis Indeks Kerentanan Pesisir (Coastal Vulnerability Index/CVI). Penelitian ini mengkategorikan lokasi pesisir menjadi dua kelas berdasarkan fitur orde II: pantai melengkung dan pantai hutan bakau. Pantai melengkung memiliki bentuk melengkung, panjang lebih pendek dari lebarnya, ditumbuhi pohon kelapa dan rerumputan, serta memiliki relief 0-12,5 meter. Sebaliknya, pantai hutan bakau ditandai dengan keberadaan hutan bakau di daerah pasang surut, tetapi memiliki relief yang sama. Meski kedua kelas pantai ini memiliki kesamaan dalam jenis batuan dan bentukan lahan, mereka berbeda dalam bentuk, ukuran, vegetasi, dan ciri khasnya. Hasil perhitungan kerentanan fisik menunjukkan nilai 5,66-6,32, yang termasuk dalam kelas risiko sangat tinggi. Daerah dengan risiko sangat tinggi ini sangat rentan terhadap kenaikan muka laut, erosi, dan bencana pesisir lainnya, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan wilayah pesisir. Ini mencakup perencanaan pelabuhan, infrastruktur jalan, jembatan, permukiman, kawasan ekonomi, dan ekosistem.

Kata kunci : Analisis, CVI, Geomorfologi, Pesisir