Hubungan Akses Sanitasi Dasar Dan Escherichia Coli Pada Air Minum Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Ampana Barat

Penyakit Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di indonesia, hal ini dikarenakan tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Faktor lingkungan yang buruk dapat menyebabkan balita terkena diare. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akses sanitasi dasar dan keberadaan Escherichia coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Puskesmas Ampana Barat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 169 orang, dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 63 orang, yang di ambil menggunakan Propotional Stratified Random Sampling dari 4 kelurahan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara keberadaan Escherichia coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita (p=0,000), dari 63 sampel air minum yang diperiksa terdapat 35 sampel air minum (sampel air minum kemasan/galon digunakan masyarakat setempat dan sampel air minum yang dimasak) tidak memenuhi syarat bakteriologis air minum. Sedangkan ketersediaan air bersih dan ketersediaan jamban tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita (p=1.000). Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat wilayah Puskesmas Ampana Barat sudah tersedia air bersih minimal 70 liter per orang per hari untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta sebagian besar masyarakat sudah memiliki jamban jenis leher angsa dan tempat pembuangan akhir tinja menggunakan tangki septik/sarana pembuangan air limbah (SPAL) dan sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Disarankan kepada pemerintah setempat dan instansi kesehatan untuk memaksimalkan kejasama dalam menanggulangi kejadian diare pada balita serta meningkatkan upaya perbaikan kesehatan lingkungan.