Hubungan Asupan Makanan Cepat Saju Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Siswa Kelas 11 Di SMA NEGERI 1 Luwuk Kabupaten Banggai

Asupan makanan cepat saji pada siswa kelas 11 di SMAN 1 Luwuk dinyatakan berpengaruh pada status gizi pada remaja. Mengkonsumsi makanan cepat saji merupakan salah satu asupan yang harus diperhatikan. Aktivitas fisik pada remaja menggambarkan seberapa besar energy yang dikeluarkan sebagai indicator dalam menentukan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara asupan makanan cepat saji dan aktivitas fisik dengan status gizi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu Cross-sectional. Populasi dari penelitian ini yaitu siswa kelas 11 yang berada disekolah yang mengonsumsi makanan cepat saji dan melakukan aktivitas fisik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan total sampel sejumlah 197 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 96 siswa berstatus gizi normal, 104 siswa mengonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi sering, dan 181 siswa melakukan aktivitas fisik ringan. Hasil analisis di data konsumsi makanan cepat saji pada siswa berstatus gizi normal (p = 0,000) dan aktivitas fisik yang dilakukan siswa berstatus gizi normal (p = 0,184), Ini berarti terdapat hubungan pada asupan makanan cepat saji dengan status gizi dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa kelas 11 di SMAN 1 Luwuk Kabupaten Banggai.