HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL BUDAYA TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGENTI KECAMATAN TINOMBO SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ABSRAK
SINDI ANASTASYA BAWILING / P 211 20 075 Hubungan Faktor Sosial Budaya Terhadap Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sigenti Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong (dibimbing oleh Ummu Aiman S.KM., M.Kes)

Program Studi Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako Palu

Berdasarkan data laporan Kinerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2020, capaian ASI eksklusif di Indonesia hanya sebesar 66,1%. Sedangkan pada target global pada tahun 2030 sebesar 70 % maka tingkat menyusui jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu, pendidikan ibu, dukungan keluarga, dan Food Taboo/Pantangan makan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sigenti Kecamatan Tinombo Selatan
Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan “cross sectional”. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 126 orang, dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 95 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Setelah itu diuji menggunakan chi-square dimana (p-value <0,05). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan anatara pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI dengan nilai (P=0,001), Namun tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu (P=0,454), dukungan kelurga (P=0,267), food taboo/pantangan makan (P=0,513) dengan prilaku pemberian ASI Eksklusif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemberian ASI Eksklusif hal ini juga di karenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi seperti presepsi masyarakat dan peran petugas kesehatan.

Kata Kunci: Pendidikan Ibu, Pengetahuan Ibu, Dukungan Keluarga, Food taboo/Pantangan Makan