Hubungan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Dengan Status Gizi Balita Pada Etnis Bali Dan Etnis Lauje Di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

Pentingnya ketahanan pangan di antaranya dikarenakan ketahanan pangan mempengaruhi status gizi masyarakat itu sendiri. Jika ketahanan pangan kurang maka status gizi otomatis menjadi kurang dan menyebabkan turunnya derajat kesehatan. Dengan demikian maka ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan aspek gizi dan kesehatan. Apabila ketahanan pangan yang selalu kurang dari kecukupan dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan kurang gizi walaupun tidak menderita penyakit. Prevalensi ketahanan pangan pada Etnis Bali dan Etnis Lauje yaitu sebesar 25,77% tergolong tahan pangan, rawan pangan ringan 43,99%, rawan pangan sedang 25,09?n rawan pangan tinggi 5,15%. Prevalensi balita stunting di Kabupaten Parigi Moutong sebesar 27,4%, wasting sebesar 12,3%, underweight sebesar 26,7?n overweight sebesar 1,5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi balita pada Etnis Bali dan Etnis Lauje di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional. Analisis data menggunakan uji Spearman. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner HFIAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi balita berdasarkan BB/TB (p = 0,000), BB/U (p = 0,049), dan TB/U (p = 0,000) pada Etnis Bali dan Etnis Lauje. Hal ini berdasarkan hasil uji spearman dikatakan terdapat hubungan yang signifikan karena p value < 0,05 artinya H1 ditolak dan H0 diterima. Disarankan kepada ibu balita yang memiliki balita untuk hadir pada setiap kegiatan posyandu, hal ini berguna untuk mengetahui tumbuh kembang balita dan status gizi balita serta balita yang memiliki masalah status gizi untuk diberikan makanan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari.