HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARAWOLA

Secara global terjadi peningkatan kasus diare yang menyebabkan kematian pada balita.
Data WHO (Worl Health Organization), (2019) menyatakan bahwa terdapat sekitar
2,4 milyar kasus diare pada balita. Kasus diare wilayah Kabupaten Sigi pada tahun
2020 mencapai 1.288 kasus. Berdasarkan pengambilan data awal, pada tahun 2021
jumlah kasus diare adalah 316 kasus, dan ditahun 2022 pada periode bulan Januari s.d
Februari 2022 adalah sebanyak 48 kasus. Tujuan penelitian adalah diketahuinya
hubungan pengetahuan dan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Marawola. Metode penelitian ini merupakan jenis
penelitian survey analitik dengan pendekatan Case Control. Hasil penelitian
menunjukkan responden memiliki kebiasaan cuci tangan baik (68,9%) dengan uji chis
square p 0,002 dan pengetahuan baik (62,3%) dengan uji chis square p 0,005. Dapat
disimpulkan bahwa p value < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan
dan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Marawola. Saran ditujukan kepada instansi kesehatan, institusi Pendidikan
dan juga peneliti selanjutnya agar lebih inovatif merencanakan program dalam
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga dengan mengadakan
lomba rumah tangga sehat atau lomba cuci tangan sekecamatan atau sekabupaten agar
angka kejadian penyakit khususnya diare dapat terus menurun sehingga status
keseahtan ibu dan anak dapat dipertahankan