HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEMEDISIN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT KOTA PALU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL

HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEMEDISIN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT KOTA PALU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL
Nila Sari*, Andi Alfia Muthmainah Tanra**
*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia **Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang: COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Hal inovatif diperlukan untuk membantu menangani kebutuhan kritis pasien di masa pandemi dan orang lain yang membutuhkan layanan perawatan kesehatan. Telemedisin merupakan sarana layanan konsultasi kesehatan jarak jauh yang dilakukan oleh tenaga professional. Health belief model merupakan teori kepercayaan kesehatan individu terhadap hidup sehat dalam menentukan sikap melakukan atau tidak melakukan, dimana perilaku ini dapat berupa pencegahan
atau menggunaan fasilitas kesehatan.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan penggunaan telemedisin dengan menggunakan konsep health belief model.
Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional yang bersifat analitik dengan menggunakan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 400 responden, dengan teknik pengambilan sampel Consecutive Sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan penggunaan telemedisin terhadap persepsi individu yaitu persepsi manfaat diperoleh nilai (p- value=0,000), persepsi hambatan sebesar (p-value=0,044), persepsi perilaku sebesar (p-value=0,000), dan persepsi kepercayaan sebesar (p-value=0,007). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penggunaan telemedisin dengan persepsi individu.
Kata Kunci: COVID-19, Telemedisin, Persepsi Individu, Health Belief Model