HUBUNGAN STATUS GIZI, KEBIASAAN MEROKOK DAN MASA KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA DI PT. KALTIM KHATULISTIWA KABUPATEN DONGGALA

ABSTRAK
SITI MAS INTAN. Hubungan Status Gizi, Kebiasaan Merokok dan Masa Kerja
Terhadap Kelelahan Kerja di PT. Kaltim Khatulistiwa Kabupaten Donggal
(dibawah bimbingan Lusia Salmawati)
Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako
April 2020

Kelelahan kerja dapat terjadi karena terdapat faktor penyebab internal (usia, status gizi, pendidikan, status kesehatan, stimulan, dan masalah psikologis) dan faktor eksternal (waktu kerja, masa kerja, beban kerja, lingkungan fisik, shift kerja, waktu istirahat, stres kerja, sikap kerja, monotomi kerja dan tempat tinggal pekerja) yang mempengaruhi. Data dari ILO menyebutkan bahwa hampir setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Bagian pertambangan di Indonesia masuk ke dalam 7 besar tertinggi yang banyak mengalami kecelakaan kerja disebabkan oleh kelelahan kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survey analitic dengan pendekatan cross sectional serta menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang, meliputi analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Status Gizi (???? = 0,024), Masa Kerja (???? = 0,022), dan tidak terdapat hubungan antara Kebiasaan Merokok (???? = 0,061) dengan kelelahan kerja, diharapkan kepada perusahaan untuk mengaktifkan lagi sub bagian K3 serta memasang rambu-rambu peringatan disekitar tempat kerja.

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Pekerja Tambang, Status Gizi, Kebiasaan
Merokok, Masa Kerja