Hubungan Stres Dan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan 2021

Latar Belakang: Dispepsia berasal dari bahasa Greek dimana “dys” berarti buruk dan “pepsis” artinya pencernaan. Dispepsia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada ulu hati, mual, kembung, muntah,sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut merasa penuh atau begah. Prevalensi dispepsia secara global adalah 7-14%. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya dispepsia diantaranya adalah stres, pola makan yang tidak teratur serta faktor jenis makanan yang di konsumsi. Mahasiswa kedokteran cenderung memiliki beban kerja yang berat serta kegiatan yang padat baik kegiatan akademik maupun organisasi, hal ini menyebabkan mahasiswa kedokteran beresiko memiliki tingkat stres yang tinggi dan juga pola makan yang tidak teratur.
Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Stres Dan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan 2021
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan 147 subjek dari seluruh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan 2021 . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara stres dengan kejadian dispepsia dan hubungan antara pola makan dengan kejadian dispepsia uji koefisien kontingensi .
Hasil: Subjek penelitian lebih banyak yang mengalami sindrom dispepsia dan Memiliki tingkat stres yang tinggi serta pola makan yang tidak teratur. Dispepsia memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres (p = 0,000) dan pola makan (p = 0,000), serta memiliki korelasi
Kesimpulan: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan 2021 yang mengalami dispepsia memiliki tingkat stres yang berat dan cenderung memiliki pola makan dan frekuensi yang tidak teratur.
Kata kunci: Sindrom Dispepsia, Stres, Pola Makan, Mahasiswa Kedokteran