IDENTIFIKASI KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA SUNGAI PONDO SEBAGAI AKIBAT KEGIATAN PENAMBANGAN DI DAERAH POBOYA, KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

Poboya merupakan salah satu daerah dengan prospek mineralisasi yang mengandung logam berharga (precious metal) di Sulawesi Tengah. Keberadaan emas ini dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk diekploitasi emas yang kemudian dijual karena bernilai ekonomis. Eksploitasi emas yang dilakukan oleh masyarakat masyarakat awalnya masih bersifat tradisional dengan menggunakan dulang hingga berkembang menggunakan teknik amalgamasi yaitu proses pemisahan emas dengan bijihnya menggunakan merkuri (Hg) cair. Hasil limbah dari proses amalgamasi yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan termasuk badan air. Salah satu limbah yang mencemari lingkungan dari proses amalgamasi adalah logam berat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis dan kadar logam berat yang terkandung dalam air Sungai Pondo Poboya akibat adanya aktivitas penambangan dan dibandingkan dengan standar baku mutu air untuk logam berat pada PP Nomor 82 Tahun 2001. Metode yang digunakan adalah Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Berdasarkan hasil penelitian diketahui logam Merkuri (Hg) paling banyak ditemukan dengan kadar 0.00118-0.00333 mg/L dan melewati ambang batas untuk peruntukan air kelas 1,2, dan 3. Seng/Zinc (Zn) dengan kadar 0.01-0.06mg/L dan melewati batas untuk peruntukan air kelas 1,2, dan 3. Logam Tembaga (Cu) ditemukan di bagian hilir dengan kadar 0.01 mg/L termasuk kategori aman karena masih dalam ambang batas aman standar baku mutu air