Identifikasi Potensi Batugamping Sebagai Bahan Galian Industri Pada Daerah Buleleng Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah

Batugamping merupakan salah satu komoditas bahan galian industri non-logam. Potensi batugamping di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia, potensi batu gamping yang terdapat di Indoneia diperkirakan sekitar 28,678 milyar ton. Batugamping dapat mempengaruhi kualitas bahan baku industri karena adanya campuran beberapa senyawa kimia. Senyawa kimia yang memiliki pengaruh besar terhadap kualitas bahan baku pada batu gamping yaitu senyawa kalsium karbonat (CaCO3). Desa Buleleng berada di Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi batugamping yang cukup besar yang belum termanfaatkan. Agar bisa dijadikan bahan baku industri sebaiknya senyawa kimia CaCO3 lebih besar dari 50% menurut Standar Industri Indonesia (SII 05-0586 2009). untuk memperoeh kualitas batugamping sebagai acuan yang baik untuk bahan baku industri maka perlu dianalisis terlebih dahulu. Salah satu metode geokimia yang digunakan dalam penentuan kualitas batugamping adalah X-Ray Flourescence (XRF). Berdasarkan hasil penelitian karakteristik batuan pada daerah penelitian terdapat beberapa jenis litologi batugamping yaitu berupa batugamping grainstone, boundstone dan packstone. Dari hasil analisis penelitian yang dilakukan pada sampel batugamping grainstone, boundstone dan batugamping packstone menunjukan persentase rata – rata unsur CaO 83,29%; MgO 9,85%; Al2O3 Fe2O3 0,51%;2,85%; SiO2 2,08%; SO3 0,32%. Dari persentase tersebut maka batugamping di daerah penelitian telah memenuhi standar kualitas batugamping sebagai bahan baku idustri baik sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan aditif.

Kata Kunci: Batugamping, Bungku Pesisir, Industri, Identifikasi, Morowali.