IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SELEKSI APARATUR SIPIL NEGARA BERBASIS COMPUTER ASSISTED TEST SECARA MANDIRI DI KABUPATEN BANGGAI LAUT

Teori yang digunakan dalam menganalisis Implementasi Kebijakan Seleksi Aparatur Sipil Negara berbasis Computer Assisted Test secara Mandiri di Kabupaten Banggai Laut adalah teori yang dikemukakan oleh George C. Edward III berpandangan bahwa Implementasi Kebijakan dipengaruhi oleh 4 (empat) indikator yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Tipe penelitian yang dipergunakan adalah tipe penelitian deskriptif dan Dasar penelitian adalah kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai fenomena-fenomena komunikasi organisasional. Analisis data yang digunakan punulis adalah teori yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dan Saldana yaitu di dalam analisis data kualitatif terdapat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Aktivitas dalam analisis data yaitu : Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Kebijakan Seleksi Aparatur Sipil Negara Berbasis Computer Assisted Test Secara Mandiri di Kabupaten Banggai Laut, dapat diambil kesimpulan implementasi kebijakan tersebut masih ditemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan yang timbul. Pertama, disposisi diperlukan pemahaman lebih mendalam lagi terkait tugas dan fungsi seorang pejabat dalam Implementasi Kebijakan Seleksi Aparatur Sipil Negara Berbasis Computer Assisted Test Secara Mandiri di Kabupaten Banggai Laut. Kedua, Sumber Daya yang disiapkan Idealnya sarana dan prasarana dalam menunjang Implementasi Kebijakan Seleksi Aparatur Sipil Negara Berbasis Computer Assisted Test Secara Mandiri di Kabupaten Banggai Laut harus sudah dimiliki oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah.