NURASYKIN SYAFIKA (2025) INDUKSI KALUS BUNGA KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) KLON SULAWESI 2 PADA KONSENTRASI 2,4 DICHLOROPHENOXYACETIC ACID DAN PROLIN YANG BERBEDA. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.
Full text not available from this repository.Abstract
Nurasykin Syafika (E 281 21 191). Induksi Kalus Bunga Kakao (Theobroma cacao L.) Klon Sulawesi 2 pada Konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid dan Prolin yang Berbeda (dibimbing oleh Zainuddin Basri dan Mirni Ulfa Bustami, 2024).
Â
Induksi kalus merupakan tahap awal pada embriogenesis somatik tidak langsung. Pembentukan kalus sangat bergantung pada komposisi media yang digunakan, khususnya penambahan zat pengatur tumbuh seperti 2,4-D dan bahan organik berupa prolin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interaksi antara konsentrasi 2,4-D dan prolin serta masing-masing efek 2,4-D serta prolin terhadap kemampuan induksi dan kualitas kalus dari staminodia kakao klon Sulawesi 2. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tadulako yang berlangsung dari bulan September sampai Oktober 2024. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yang dicobakan. Faktor pertama adalah konsentrasi 2,4-D yang terdiri atas 1 mg/L 2,4-D dan 2 mg/L 2,4-D. Faktor kedua adalah konsentrai prolin yang terdiri dari 0 mg/L prolin dan 1 mg/L prolin. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak lima kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan lima eksplan sehingga terdapat 100 eksplan yang digunakan. Adapun variabel yang diamati yaitu saat muncul kalus, persentase eksplan membentuk kalus, tekstur kalus dan warna kalus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman guna mengetahui pengaruh dari perlakuan yang dicobakan. Hasil analisis keragaman yang menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur taraf 5% untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antar perlakuan yang dicobakan . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi 2,4-D sebesar 1 mg/L tanpa prolin mempercepat munculnya kalus, yaitu 11,40 hari dengan persentase eksplan membentuk kalus mencapai 75,69?n tipe kalus yang terbentuk umumnya bertekstur remah. Akan tetapi, kalus yang terbentuk pada media yang disuplai 1 mg/L 2,4-D bersama prolin dapat memperlambat perubahan warna pada kalus dari putih kekuningan menjadi kuning kecoklatan. Konsentrasi 2,4-D yang rendah (1 mg/L) cenderung mempercepat waktu induksi kalus (rata-rata tiga hari lebih cepat), meningkatkan persentase pembentukan kalus (sekitar 15,00% lebih tinggi) serta menghasilkan tipe kalus embrionik yang bercirikan dengan kalus remah dan berwarna putih kekuningan. Selanjutnya, pemberian prolin menurunkan persentase pembentukan kalus sebesar 28,03%, cenderung memperlambat pembentukan kalus hingga sekitar satu minggu serta menghambat pembentukan kalus remah, namun dapat mempertahankan kualitas kalus dengan memperlambat perubahan warna kalus dari putih kekuningan menjadi kuning kecoklatan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
SWORD Depositor: | Users 0 not found. |
Depositing User: | Users 0 not found. |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:16 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 07:14 |
URI: | https://repository.untad.ac.id/id/eprint/114617 |
Baca Full Text: | Baca Sekarang |