INTEGRASI KEARIFAN LOKAL TARIAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN POSO

Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana integrasi kearifan lokal tarian tradisional dalam pembelajaran di SDN 1 Tonusu?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan integrasi kearifan lokal tarian tradisional dalam pembelajaran di SDN 1 Tonusu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah SDN 1 Tonusu, wali kelas IV, siswa kelas IV dan ketua/ahli adat setempat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa SDN 1 Tonusu merupakan salah satu sekolah yang telah mengintegrasikan kearifan lokal tarian tradisional dalam kurikulumnya, belum ada silabus khusus untuk Kurikulum Merdeka sehingga memungkinkan pembelajaran tidak terarah dengan baik. Tarian yang dipilih sesuai dengan kesepakatan kepala sekolah dan guru kelas IV yaitu Moende. Moende merupakan salah satu tarian tradisional dari daerah Pamona Poso yang umumnya dipertunjukkan dalam acara-acara penyambutan tamu sebagai bentuk pernyataan, penghormatan dan penghargaan atas kesediaan tamu mengunjungi daerah ini. Kesimpulan penelitian ini adalah integrasi kearifan lokal tarian tradisional dilakukan dengan memasukkan tarian Moende sebagai salah satu materi dalam mata pelajaran SBdP dengan proporsi pembelajaran 30% teori dan 70% prakteknya. Selain itu tarian Moende dimaksudkan untuk meningkatkan serta mengembangkan rasa cinta tanah air dan kearifan lokal.