Intervensi Konseling Dan Konsultasi Apoteker Terhadap Hasil Terapi Pasien Hipertensi Menggunakan Aplikasi Android Pharm-Care Tadulako® Di Puskesmas Kamonji Kota Palu

Hipertensi adalah penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mengendalikan tekanan darah, namun kepatuhan pasien dan kualitas hidup sering kali menjadi masalah. Peran apoteker sangat penting dalam meningkatkan pemahaman pasien, dan telefarmasi menawarkan peluang besar untuk memperbaiki pengelolaan hipertensi. Untuk mengatasi hal ini, dikembangkan aplikasi berbasis Android Pharm-Care Tadulako®?, guna untuk memperkuat interaksi antara pasien dan apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan hasil terapi pada pasien sebelum dan setelah mendapatkan intervensi apoteker melalui aplikasi, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perubahan tersebut. Dengan menggunakan desain kuasi-eksperimental, pengukuran dilakukan pada hari ke-0 (sebelum intervensi), hari ke-15 (selama intervensi), dan hari ke-30 (setelah intervensi). Data di analisis mengunakan uji univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam median/mean hasil terapi, antara lain pada kadar TD sistolik awal 157,50 mmHg menurun menjadi 143,00 mmHg, TD diastolik awal 95,00 mmHg menurun 85,00 mmHg, skor kepatuhan minum obat mengalami peningkatan dari 23,75 menjadi 5,75, skor QoL MCS meningkat dari 34,71 menjadi 52,42 dan QoL fisik meningkat dari 44,67 menjadi 53,42. Kemudian pada analisis multivariat terdapat faktor-faktor yang memengaruhi selisih variabel dependen. Selisih kepatuhan dipengaruhi oleh QoL MCS sebelum intervensi (OR = 0,085; p < 0,049). Selisih QoL MCS dipengaruhi oleh kelompok olahraga ?3x seminggu (OR = 0,174 ; p = 0,049) dan Kepatuhan sebelum intervensi (OR = 01,432; p = 0,007) , dan selisih QoL PCS dipengaruhi oleh TD diastolik sebelum intervensi sebelum intervensi (OR = 01,432; p = 0,007). Tidak ditemukan faktor yang memengaruhi perubahan Selisih TD sistolik dan diastolik. Kesimpulannya, intervensi konseling dan konsultasi apoteker melalui aplikasi pada pasien hipertensi menunjukkan perubahan yang signifikan dalam pengendalian tekanan darah, kepatuhan terhadap pengobatan, dan kualitas hidup. Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan hasil terapi bervariasi antar pasien, yang menekankan pentingnya memperhatikan karakteristik pasien dalam pemberian intervensi.