Kaji Teoritis Dan Simulasi Tegangan Baut Pada Sambungan Baja

ABSTRAK
REZA ALFIANDI A. HUTU, Program S1 Teknik Mesin “Kaji Teoritis Dan Simulasi Tegangan Baut Pada Sambungan Baja” (Dibimbing Oleh Mustafa Dan Ramang Magga).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan baut setiap baris pada sambungan secara teoritis dan simulasi, juga mengetahui selisih perbandingan hasil kaji secara teoritis dan simulasi. Konfigurasi sambungan dua irisan dengan jumlah baut 16 buah, sambungan ditarik dengan beban 111,258 kN. Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode LRFD untuk kaji teoritis, program ANSYS untuk kaji simulasi.
Hasil kaji secara teoritis masing-masing baut diperoleh nilai tegangan geser sebesar 45,14 MPa, secara simulasi diperoleh tegangan geser pada setiap baut dengan nilai baris 1 yaitu 74,179 MPa; baris 2 yaitu 70,573 MPa; baris 3 yaitu 79,223 MPa; baris 4 yaitu 66,627 MPa; baris 5 yaitu 66,108 MPa; baris 6 yaitu 50,965 MPa; baris 7 yaitu 49,046 MPa; baris 8 yaitu 88,41 MPa. Secara simulasi, menunjukan bahwa baut baris 8 mengalami tegangan geser paling besar, hal ini terjadi karena posisi baut yang berada paling luar atau paling dekat dengan pusat beban. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa jarak baut terhadap pusat beban pada sambungan akan mempengaruhi stabilitas dan distribusi tegangan dari sambungan baut tersebut. Berdasarkan hasil kaji secara teoritis dan simulasi, diperoleh nilai selisih perbandingan pada baut baris 1 adalah 39,15%; baut baris 2 adalah 36,04%; baut baris 3 adalah 43,02%; baut baris 4 adalah 32,25%; baut baris 5 adalah 31,72%; baut baris 6 adalah 11,43%; baut baris 7 adalah 7,96%; baut baris 8 adalah 48,94%. Hal ini dikarenakan secara teoritis metode perhitungan LRFD distribusi tegangan yang diterima baut saat diberi pembebanan masing dianggap sama sebagaimana dijelaskan pada SNI 1729-2015.
Kata Kunci: Teoritis, Simulasi, tegangan geser baut, sambungan.