KAJIAN STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN TERASERING PADA RUAS TAWAELI-TOBOLI KM 42+900 – KM 42+950

Sulawesi Tengah memiliki catatan kasus-kasus kelongsoran lereng yang sangat
merugikan. Kasus-kasus kelongsoran tersebut sering terjadi didaerah pegunungan
seperti pada lereng-lereng diruas Taweli-Toboli, Tambu-Kasimbar, Salua-Kulawi.
Stabilisasi lereng merupakan sebuah upaya untuk memprediksi peluang-peluang
terjadinya kelongsoran dengan mengunakan rumus-rumus matematis. Salah satu
upaya yang di lakukan untuk menstabilkan lereng ialah terasering. Tujuan
penelitian ini meliputi pengujian untuk memperoleh data properties tanah
setempat. Setelah itu, menganalisa stabilitas lereng alami dan stabilitas lereng
buatan dengan metode terasering lalu melakukan validasi kestabilan lereng
menggunakan finite element method (FEM). Hasil diperoleh, hubungan tinggi,
sudut dan jumlah trap terhadap nilai faktor keamanan. pada lokasi 1 dan 2, dengan
tinggi trap 3,33 – 6,66 m, sudut trap 50?- 80?, dan jumlah trap; memperlihatkan
lereng berpotensi longsor. Tetapi untuk lokasi 3, dengan kondisi geometri lereng
seperti pada lokasi 1 dan 2, berdasarkan nilai SF, lereng lebih tinggi tingkat
kestabilannya. Semakin besar tinggi dan sudut trap maka tingkat kestabilan
lerengnya menurun sampai 13,55 %.
Kata Kunci : Sulawesi Tengah, Kelongsoran, Stabilisasi Lereng, Terasering,
Angka Keamanan.