KARAKTERISTIK BATUAN BASAL DAN POTENSINYA SEBAGAI BAHAN GALIAN DI DESA PESIK, KECAMATAN SOJOL UTARA, KABUPATEN DONGGALA, PROVINSI SULAWESI TENGAH

Basal merupakan salah satu batuan beku luar yang paling banyak dijumpai di atas permukaan bumi. Umumnya, batuan basal sering dimanfaatkan sebagai agregat bangunan dan bahan baku industri poles, namun batuan yang dibutuhkan harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Kualitas batuan yang baik sangat dipengaruhi oleh karakteristik batuannya. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik serta potensi dari batuan basal sebagai bahan galian. Penelitian ini dilakukan di Desa Pesik dengan menggunakan metode petrografi, XRF (X-Ray Fluorescence), dan uji kuat tekan batuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa batuan basal di lokasi penelitian terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan teksturnya, yaitu basal porfiritik dan basal afanitik. Adapun karakteristik batuan basal berdasarkan analisis petrografi, yaitu: warna coklat kekuningan pada kenampakan nikol sejajar dan abu-abu kecoklatan pada kenampakan nikol silang, kristalinitas holokristalin dan hipokristalin, granularitas porfiro-afanitik dan afanitik, bentuk mineral subhedral-anhedral, relasi inequigranular dan equigranular, ukuran mineral penyusun 0,02-0,3 mm, struktur masif, dan terdiri dari mineral plagioklas (anortit), ortoklas, biotit, kuarsa, mineral opak, mineral isotropik, piroksin, hornblende, olivin dan masa dasar. Sedangkan hasil uji XRF menunjukan bahwa batuan basal di lokasi penelitian di dominasi oleh senyawa SiO2 (56,5 wt%), dan diikuti oleh senyawa Al2O3 (18,7 wt%), Fe2O3 (9,8 wt%), K2O (3,7 wt%), CaO (4,2 wt%), MgO (3,9 wt%). TiO2 (2,2 wt%), P2O5 (0,6 wt%). Hasil uji kuat tekan menunjukan bahwa batuan basal di lokasi penelitian memiliki potensi yang baik dari segi kualitas. Nilai kuat tekannya berkisar antara 983,30 Kg/cm2 hingga 1344,37 Kg/cm2. Berdasarkan klasifikasi Standar Industri Indonesia (SII.0378 – 80), batuan basal pada lokasi penelitian dapat digunakan sebagai material bangunan beton konstruksi jalan kelas 3, pondasi bangunan sedang, dan pondasi bangunan ringan. Adapun hasil perhitungan sumber daya basal menunjukan nilai sebesar 34.552.961,7 ton.