KARAKTERISTIK BATUAN ULTRABASA DI DESA WINATU DAN KAMARORA, KABUPATEN SIGI, PROVINSI SULAWESI TENGAH

Batuan ultrabasa dijumpai pada kabupaten Sigi di daerah Kamarora dan Winatu
tetapi tidak disebutkan dalam geologi regional lembar Poso dan lembar Pasangkayu sehingga ini menarik untuk di teliti lebih lanjut. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan proses pembentukan batuan ultrabasa di daerah Kamarora dan Winatu kabupaten Sigi dengan menggunakan metode Petrografi dan X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan analisis petrografi dua sampel batuan pada Desa Kamarora mengandung mineral olivine (60-
55%), omfasit (15-10%), enstatite (5%), serpentin (10%), garnet (15-10%) dan klorit (5%) dengan nama batuan lherzolite, sedangkan pada satu sampel batuan di Desa Winatu mengandung mineral serpentin (75%), olivine (15%), omfasit (5%), enstasit (5%) dengan nama batuan serpentin. Komposisi kimia dan persentasi masing-masing unsur dari sampel yang dianalisis XRF stasiun ST01K, ST02K, ST01W adalah sebagai berikut: unsur mayor (major element) SiO2 (40 – 41,1 wt%), Al2O3 (2,90 – 19,6 wt%), Fe2O3 (7 – 9,98 wt
%), MgO (17 – 33,7 wt %), CaO (11,30 – 12,4 wt %), Na2O (0,147 – 2,11 wt %), K2O (0,0558 – 0,234 wt %) dan unsur minor (minor element) dengan kisaran kandungan TiO2 (0,104 – 0,965 wt %), MnO (0,102 – 0,145 wt %), SO3 (0,0719 – 0,259 wt %), Cl
(0,0954 – 0,360 wt %), NiO (0,0272 – 0,307 wt %), Cr2O3 (0,111 – 0,403 wt %), Co2O3 (0,0246 wt %), WO3 (0,0563 – 0,0661 wt %). Batuan terbentuk pada jenis magma tholeiite, jenis magma ini memiliki kandungan potassium yang rendah biasanya terbentuk pada daerah subduksi maupun non subduksi. Berdasarkan hasil plot pada diagram Pearce dkk (1976) maka diketahui tatanan tektonik terbentuknya batuan yaitu pada ocean ridge and floor atau pemekaran lantai samudera.