KARAKTERISTIK BATUGAMPING SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DI DAERAH KABONGA BESAR DAN SEKITARNYA KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat berdampak pada peningkatan kebutuhan akan perumahan dan infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan bahan konstruksi yang berkelanjutan dan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mendukung pembangunan di masa depan. Batugamping merupakan salah satu komoditas bahan galian non-logam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi seperti bahan pondasi rumah, bahan pengerasan jalan, agregat beton dan trotoar. Di kedua sisi teluk Palu menghampar luas sebaran batugamping yaitu sisi sebelah barat di Daerah Banawa dan sekitarnya serta sisi sebelah timur mulai dari bagian utara Enu hingga sebelah barat Labean. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan variasi litologi batugamping pada daerah penelitian menggunakan pengamatan litologi secara megaskopis dengan hasil variasi litologi berupa calcarenite serta mikroskopis dengan hasil variasi litologi berupa dismikrit, biomikrit dan oomikrit, mengetahui nilai kuat tekan batugamping pada daerah penelitian dengan hasil nilai kuat tekan 7.41 Kg.f/cm2-326,84 Kg.f/cm2, dan mengidentifikasi hubungan karakteristik batuan dengan nilai kuat tekannya serta kelayakannya untuk dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi dengan hasil semakin tinggi persentase komposisi ooid pada batuagamping maka semakin rendah nilai kuat tekannya dan semakin tinggi persentase komposisi bioclast pada batugamping maka semakin semakin tinggi pula nilai kuat tekannya. Adapun kelakayannya sebagai bahan konstruksi adalah digunakan sebagai batu tempel atau batu hias.