KARAKTERISTIK GEOKIMIA DAN POTENSI HIDROKARBON BATUAN INDUK PADA LAPANGAN “AI” CEKUNGAN KUTAI KALIMANTAN TIMUR

Minyak dan gas bumi saat ini masih menjadi sumber energi utama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut mengakibatkan banyaknya industri minyak dan gas bumi yang bergerak untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam eksplorasi hidrokarbon adalah karakteristik geokimia batuan induk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kuantitas material organik, kualitas atau tipe material organik dan tingkat kematangan batuan induk pada Lapangan “AI” Cekungan Kutai. Metode yang digunakan adalah analisis stratigrafi, Total Organic Carbon (TOC), Rock-Eval Pyrolysis, dan Vitrinite Reflectance (Ro). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa daerah penelitian tersusun oleh perselingan batugamping, batupasir dan batulanau serta sedikit batulempung dari Lapisan Atan,
perselingan batulempung dan batulanau serta sedikit batupasir dari Formasi Pamaluan, perselingan batulempung, batupasir, batulanau dan batugamping serta sedikit lapisan Batubara dari Formasi Pulau Balang. Hasil analisis karakteristik dan potensi hidrokarbon pada lapangan ini secara umum menunjukkan bahwa Formasi Pamaluan bertindak sebagai batuan induk potensial pada lapangan ini, yang memiliki kandungan TOC berkisar antara 0.5 – 2 wt% sehingga menunjukkan kategori kekayaan material organik yang sedang – baik. Pada formasi ini juga memiliki kecenderungan untuk menghasilkan gas bumi lebih dominan daripada
minyak bumi yang sebagian besar berasal dari tipe kerogen III. Formasi ini memiliki tingkat kematangan yang dominan berada pada tahap belum matang dengan nilai Tmax berkisar antara 415 - 449?C dan nilai Ro berkisar antara 0.41 – 0.55%, sehingga belum mampu membentuk dan mengeluarkan hidrokarbon dalam jumlah yang ekonomis.