KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU TAJIO BERBASIS MITIGASI BENCANA DI DESA KALIBURU KATA KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA

SUCI RATIKA M.J (2022) KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU TAJIO BERBASIS MITIGASI BENCANA DI DESA KALIBURU KATA KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK
Suci Ratika M.J, 2021. Kearifan Lokal Masyarakat Suku Tajio Berbasis
Mitigasi Bencana di Desa Kaliburu Kata Kecamatan Sindue Tombusabora,
Kabupaten Donggala. Skripsi, Pogram Studi Pendidikan Geografi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tadulako. Pembimbing: Haliadi, S.S., M. Hum, Ph.D.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kaliburu Kata Kecamatan Sindue
Tombusabora Kabupaten Donggala. Tujuan dalam penelitian ini adalah
menjelaskan bentuk kearifan lokal masyarakat Suku Tajio, mengidentifikasi
bentuk-bentuk mitigasi bencana di Desa Kaliburu Kata, dan menganalisis peran
Suku Tajio dalam menjaga kearifan lokal berbasis mitigasi bencana di Desa
Kaliburu Kata Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah
masyarakat Desa Kaliburu Kata. Informan kunci adalah masyarakat Suku Tajio
yang berjumlah 10 orang dan informan pendukung terdiri dari Sekretaris Desa dan
masyarakat yang hidup berdampingan dengan Suku Tajio. Jumlah informan dalam
penelitian ini yaitu 17 informan. Pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
bentuk kearifan lokal yang dimiliki Suku Tajio adalah tradisi tula bala yang
mengandung semangat gotong royong dan tradisi adat vunja sebagai bentuk rasa
syukur atas hasil panen yang melimpah. (2) Bentuk-bentuk mitigasi bencana
masyarakat Desa Kaliburu Kata adalah dengan melihat tanda-tanda yang
diberikan oleh alam melalui beberapa binatang seperti burung hutan, ayam,
kucing, dan burung keke-keke. Selain itu ranting pohon yang jatuh tanpa sebab
juga dijadikan tanda akan terjadinya bencana. Masyarakat juga melakukan ritual
adat dengan memberikan sesajenan yang terdiri dari nasi hitam, merah, putih,
kuning dan perlengkapan lain yaitu sambulugana. Sambulugana terdiri dari
tambako (tembakau), pangana (pinang), kapur (kapur sirih), tagambir (gambir),
dan baulu (sirih). Ritual tersebut dilakukan bukan dengan cara memuja melainkan
dengan berdoa kepada Yang Kuasa untuk dijauhkan dari bencana. Saat terjadi
bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, masyarakat melindungi diri dengan
cara berdiam diri di rumah menunggu bencana berhenti, pasca bencana
masyarakat mulai bergotong royong untuk membersihkan sampah-sampah di
sungai dan memperbaiki jalan rusak akibat longsor. (3) Masyarakat Suku Tajio
sangat berperan dalam menjaga kearifan lokal berbasis mitigasi bencana yang
mereka punya dan bertanggung jawab menjaga aturan dan norma-norma yang
berlaku. Hal ini dibuktikan dengan perilaku masyarakat yang tidak beraktivas di
kawasan yang menjadi tempat area terlarang.
Kata Kunci : Kearifan Lokal, Mitigasi Bencana, Peran Masyarakat Suku Tajio

Item Type: Thesis (Sarjana)
Commentary on: Eprints 0 not found.
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Geografi
Library of Congress Subject Areas > L Pendidikan > Pendidikan Geografi
SWORD Depositor: Users 0 not found.
Depositing User: Users 0 not found.
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:16
Last Modified: 06 Feb 2025 07:14
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/116130
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item